PALANGKA RAYA - Tertundanya Diskusi Publik yang akan dilaksanakan oleh Forum Ormas Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng), pada tanggal 1 Agustus 2023 di Hotel BW Kota Palangka Raya, dengan agenda 'Rekruitmen Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (UPR) Berbasis SDM Lokal'.
Kegiatan tersebut ditunda berdasarkan saran dan masukan beberapa Nara Sumber dan Panelis, karena belum ada tanggapan kesediaan Rektor UPR menjadi salah satu Nara Sumber.
"Beliau adalah Nara Sumber Utama, gimana diskusi ini bisa mendapatkan kepastian indormasi apabila Rektor UPR yang mewakili tidak ada, " kata Ducun Umar, Kamis (03/08).
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Ducun Umar menyampaikan Diskusi Publik tersebut akan di gelar tanggal 7 Aguatus 2023, surat sudah permohonan audensi ke Rektor baik via elektronik (wattahapp) maupun fisik surat sudah dikirim, namun sampai sekarang belum ada respon kesediaan rektor UPR untuk merespon.
"Kami tetap berpikir positif. Kalaupun Rektor UPR tidak ada tanggapan, Diskusi Publik tersebut tetap kita laksanakan tanggal 7 Agustus 2023, " ungkap Ducun H. Umar yang juga sekaligus ketua Ormas DPP Penyang Sahawung.
Diskusi yang akan mengangkat topik pendidikan Akademis di Bumi Tambun Bungai ini, permasalahan SDM generasi masyarakat Lokal yang dinilai tidak mampu bersaing dengan generasi luar Kalteng, khususnya untuk masuk di Fakultas Kedokteran UPR.
"Mempercepat Peningkatan SDM Dibidang Kesehatan Menuju Kalteng Harati dan Kalteng Barigas".
Ducun Umar, mencoba mengangkat isu ini untuk diangkat dalam bentuk Diskusi Publik, yang nanti dibahas bagaimana menyingkapi kendala - kendala dihadapi oleh siswa - siswi Generasi yang bersekolah di Kalteng untuk bisa masuk Perguruan Tinggi.
"Diskusi Publik ini bukan untuk mendiskreditkan seseorang ataupun Rektor UPR, akan tetapi mari bersama - sama kita membahas dan mencari solusi untuk generasi masyarakat Kalteng kedepannya, " sebutnya menegaskan.
Diungkapnya, banyak berkembang isu kenapa generasi muda Kalteng susah masuk dalam Universitas khususnya di Fakultas Kedokteran UPR, diduga SDM lulusan generasi di Kalteng tidak seperti lulusan dari luar Kalteng, sehingga banyak didominasi penerima pendidikan kedokteran pihak luar.
"Ada apa dengan pendidikan kita di Kalteng khususnya, sehingga dikatakan 'tidak bisa bersaing' dalam penerimaan mahasiswa Kedokteran di UPR , " tegasnya.
Ditegaskannya kembali, bahwa awal berdirinya Fakultas Kedokteran di UPR berdasarkan buah pemikiran Gubernur Kalteng terdahulu, Agustin Teras Narang, SH.
Teras Narang pada saat itu miris melihat tenaga kesehatan di wilayah pelosok Kalteng sangat minim, dan bagaimana untuk mengatasinya. Maka dibentuklah Fakultas Kedokteran dengan melalui mekanisme administrasi, hingga saat ini berakredasi B.
Harapannya tentulah dari lulusan fakultas kedokteran saat itu, akan tumbuh generasi masyarakat adat Dayak , dalam pelayanan tenaga kesehatan di pelosok daerah Kalteng.
"Hal inilah yang diharapkan untuk Fakultas Kedokteran khususnya, bisa menampung Masyarakat Lokal dan masyarakat Adat Dayak dalam perguruan tinggi tersebut, " jelas Ducun Umar.
Melatar belakangi kendala - kendala tersebut, Ducun Umar selaku Ketua Panitia Diskusi Publik, sangat mengharapkan kehadiran Rektor UPR dalam dialoq nantinya. Sehingga harapannya, jangan nanti nya ada isu - isu berkembang diluar terkait penerimaan mahasiswa UPR khususnya di Fakultas Kedokteran, tidak terarah sesuai topoksi permasalahannya.
Semua lapisan masyarakat berhak mengawasi permasalahan saat ini, karena sudah di konsumsi publik, baikpun itu media massa dan NGO/LSM.
"Kita mau melaksanakan diskusi publik kemarin dan sempat tertunda dikarenakan Nara sumber utamanya dari UPR. Audensi dengan Rektor tidak bisa ketemu ingin menjelaskan, tidak ada niat ingin ramai - ramai menyerang Rektor, " terang Ketua Ormas Forum Dayak Kalteng ini menjelaskan.
Diakhir pembicaraan kepada sejumlah awak media, Ducun Umar berharap agar Rektor UPR bisa hadir dalam Diskusi Publik yang akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 Agustus 2023.
Sementara itu, pihak UPR dihubungi ke bagian Humas, belum bisa memberikan keterangan pasti terkait kehadiran Rektor UPR Prof. Dr Salampak Dohong.
"Saya sampaikan ke atasan dan koordinasi ketua tim saya, " kata Andau yang juga sebagai humas di UPR via Pesan Whatshap.